Jumat, 11 Februari 2011

Gunung Puntang

Gunung Puntang…..

Gunung yang berada di Selatan kota Bandung . Di gunung ini lah awal dari kecintaanku pada alam. Berawal dari Outboundward yang kuikuti karena suatu keharusan yang dibuat oleh Perusahaan kempatku bekerja beberapa tahun yang lalu..

Gunung dengan ketinggian 1300mdpl ini amat membekas di hatiku.. Dengan kolam cinta yang sudah sebagian rusak,dengan aliran sungai dan bebatuan licin yang membuat aku terjatuh dan memar2… Dan di akhiri dengan Curug Siliwangi di puncaknya.

Akhir November beberapa tahun yang lalu aku diharuskan ikut pelatihan Outbound yang diadakan kantor tampat ku bekerja.Dengan berbagai alasan yang mendukung ku,  Sempat beberapa minggu di undur dan di ganti kan dengan teman yang lain, juga karna kesibukanku di kantor yang mengharuskan aku stay di kantor. Jujur aku tidak sedikitpun berminat mengikuti kegiatan ini. Aku buta sama sekali tentang gunung, hutan dan semacam nya.Dalam benakku pasti sengsara banget ikut pelatihan ini. Karna kudengar dari teman yang lebih dulu ikut kegiatan outbound ini kalau disana sangat “menyiksa”.

Beberapa hari sebelum berangkat, HRD ku mem briefing semua peserta outbound, ada sekitar 30 org yang jadi peserta. Dan di bagi 2 kloter. Ternyata si “Bos” megirimkan 2 sampai 3 orang dari setiap anak perusahaan nya untuk ikut kegiatan ini. Memang Perusahaan ku terdiri dari beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam 1 Corporated. Briefing itu cukup membuat ku kesal dan menggerutu. “Masa untuk acara 2 hari aja kita perlu macam-macam”. Aku harus beli sandal gunung, harus bawa ransel,harus punya headlamp. Semua nama2 barang itu asing di telinga ku dan  harus segera di beli…

Dari kantor ku yang berada di daerah Gajah Mada Jakarta Pusat aku harus ke Mal Citraland yang ada di Jakarta Barat buat beli sandal gunung dll nya.

Hari Jum’at di bulan November kami berangkat,tapi aku lupa tanggalnya.karna pelatihan diadakan dari hari jum’at sampe minggu. Hari jum’at seharusnya dari pagi udah berangkat. Tapi karena aku dan beberapa orang di antara kami masih ada kerjaan, jadi baru bisa berangkat jam 2 siang.. Kloter pertama yang berangkat kira2 20 orang. Kloter kedua baru berangkat malam. Dan karna di kloter kedua adalah “pejabat2” kantor makanya bisa sesuka hati kapan mau berangkat.

Perjalanan kami lalui tanpa hambatan yang berarti. Hanya sedikit macet begitu keluar tol. Maklum lah hari jum’at adalah hari org berangkat weekend. Apa lagi yang namanya Bandung selalu kebanjiran  org yang mau weekend..

Selepas Magrib kami sampai di lokasi. Kami  di sambut Team HUMAN CREDO, di sebuah lokasi villa yang asik  bgt suasananya.. Begitu datang langsung di jamu dengan makan malam ala pedesaan..  Ayam goreng, ikan asin,sambal terasi plus lalapan bikin aku kekenyangan.

Human Credo adalah nama Provider yang perusahaan ku pakai untuk acara outbond. Karna banyaknya anak perusahaan dan karyawan maka acara ini diadakan bergilir tiap 1 atau 2 minggu. Selesai makan crew dari HC ngajak kita semua kumpul buat perkenalan dan bermain “aha” effect, lalu di lanjutkan dengan mengisi kuisioner tentang personality yang akan di nilai dan di bacakan hasilnya pada akhir acara. Crew HC ramah-ramah. Sang pemilik Provider, sekaligus Ketua HC memperkenalkan diri, namanya Lay. Cerita yang selalu kuingat sampai sekarang adalah ketika Lay menceritakan tentang Seorang raja dan bawahannya..

Ehm….ehm… Lay ini yang sekarang jadi calon suamiku…. Tentu bukan nama sebenarnya, mereka semua rata-rata pake nama panggilan. Ada Pey,Kori,Ado,Nanay,Oo,Erwan dll..

Setelah selesai perkenalan dan sebagainya acara bebas. Udara yang dingin banget bikin aku ga bisa tidur. Panitia juga menyediakan Bandrek n Bajigur buat minuman penghangat tubuh.. Lumayan juga rasanya… Hampir tengah malam kloter kedua datang. Meraka langsung tidur tanpa perkenalan, mungkin krn udah terlalu malam. Akhirnya sekitar jam 2 pagi aku baru bisa tertidur….

Hari Sabtu Jam 5 pagi kami semua sudah harus bangun buat mandi dan sarapan.. Semalam engga keliatan indahnya villa ini. Tapi begitu pagi aku bisa melihat semua keindahan divilla yang ternyata namanya Villa Bougenvile. Lokasi nya ada dalam satu area. Didalamnya ada tiga villa, ada kolam renang n taman nya.

Selesai sarapan kita semua kumpul buat senam n pemanasan pagi. Semua peserta udah pada kumpul , termasuk “pejabat2” kantor.. Selesai senam masih ada low games yang menitik beratkan pada keharusan kita percaya diri dan percaya kepada teman satu team.
Tiba waktunya kami dari team pertama berangkat.

Jam 8 pagi sudah mulai jalan. Jumlah peserta 13 orang dan hanya 2 orang perempuan. Aku dan May…  Baru jalan sebentar udah bikin nafas ku ngos2an. Kami di pandu 2 orang crew HC, Pey dan Pa Dadi. Baru jalan 15 menit udah nemu jalan yang mengharuskan kami rafling. Pey dengan cekatan memberi contoh pengikatan tali tubuh, yang ku tau sekarang ini tali tersebut namanya tali webbing. Setelah tali dipasang di tubuh masing2, Pey memberi contoh bagaimana caranya rafling. Aku ga mau berlama lama menunggu giliran, nekat ambil giliran turun ke3 dengan hati yang deg2an. Maklum ini bener2 pengalaman pertamaku. Sampai nya di bawah langsung ketemu aliran sungai. Dan ini jalan yang harus kami lalui..

Untungnya di Team ini aku cuma aku dengan May yang ceweq, jadi banyak yang mau bantuin kl pas jalannya susah atau licin. Jalan kami menyusuri sungai yang terasa ga ada habisnya.. Aliran sungainya deras, batu2 kali nya licin dan belumut.  Teman2 semuanya baik mau menuntun aku n may yang sering terpeleset karna menginjak batu yang salah. Jam 12 kami berhenti untuk makan siang. Aku heran kenapa yang nganter nasi box udah sampe di tempat kita istirahat, aku pikir pasti ada jalan lain menuju ke aliran sungai ini, tapi aku ga mikir lama2 karena cacing diperutku sudah minta diisi makanan.

Setelah selesai makan dan sholat perjalanan di lanjutkan. Ga lama jalan aku terjatuh, padahal tangan ku sudah di pegangin. Kiri di pegang Trya n kanan di pegang Bram. Tapi tetep aja lututku beradu dengan batu kali yang besar. Ga tahan aku pun menangis.. Padahal aku paling jarang mengeluarkan air mata. Aku kemudian di tuntun ke tepi sungai dan teman yang lain langsung menggulung celana panjangku, Oh..No.. lututku memar dan bengkak, Pak Dadi langsung ngambil conterpain n lututku langsung di urut.. Jadi ga enak sama yang lain karna harus nungguin aku.. Maaf yah teman2…

Kira-kira jam 1.30 siang akhirnya sampai juga di akhir batas sungai… Aku mulai menikmati perjalanan ini meski dengan lutut yang memar dan sakit. Ku kira sudah sampai di tujuan akhir, ga tau nya masih jauuuuuhhhhh…. Habis susur sungai kami temui persimpangan jalan. Pey sempat bertanya “mau lanjut atau balik ke basecamp?” aku balik bertanya “jarak lanjut dan ke basecamp gmana?” Pey jawab “sama jauhnya Cuma kl lanjut jalan nya menanjak dan di atas ada air terjun/ curug, kl di basecamp yah Cuma istirahat aja”. Hah…!!! Udah jauh2 jalan trus balik ke basecamp n ga dapet pengalaman apa2…. Rugi banget. Aku lihat ke May dan minta pendapat dia karna ku liat dia juga sudah kelelahan seperti ku. Tapi dia bilang “Terserah cici, May ikut cici aja”. Akhirnya aku bilang “Ok kita lanjut ke atas.. “ yang lain bersorak. Kata mereka di team ini ga ada ceweq nya. Huh.. mereka pikir aku dan May laki2 apa yah…. 

Perjalanan menuju Curug siliwangi dimulai……

Satu jam berjalan belum ada tanda2 akan sampai, Dua jam berjalanan aku sudah kehabisan tenaga, begitu juga May dan Pak Haye. Pak Haye yang awal perjalanan selalu memimpin sekarang jauh di belakangku. Dan masing2 emosi kami sudah mulai keluar. May yang sudah ga kuat menangis… dan ngambek ga mau jalan. Pak dadi di belakang menghadapi masalah yang sama, Pak Haye ga mau jalan juga. Aku tanya Pey masih berapa jauh perjalanan di jawab hanya dengan senyuman. “Nyebelin juga nih orang” begitu kata2 yang keluar dari fikiran ku. Di tanya malah senyum-senyum. Terakhir kali aku tanya dengan agak keras Pey jawab “sudah dekat koq, sudah kedengeran air terjun nya tuh”. Aku paksakan May dengan menbuat dia semangat. Aku bilang “May ditunggu pacarmu di curug,ayo cepat kita jalan lagi” ternyata ucapanku membuat May semangat lagi. Setelah melewati pohon besar yang tumbang Pey bilang perjalanan udah ga lama lagi sampe ke Curug Siliwangi.

Akhirnya setelah hamper 3 jam berjalan sampe juga di Curug Siliwangi.Pak Pilianda, Bram,Trya, dan yang lainnya udah ada yang sampe duluan. Aku,May,Pak Harjono dan Andreas Sabe menyusul. Tak lama kemudian Pak Haye akhirnya sampai juga. Kita semua bersorak seperti anak kecil yang dapat hadiah atau seperti orang yang menang lotre… Sebagian dari kami langsung membasahi diri di bawah air Curug Siliwangi. Trya,Bram dan Andreas menarik ku dan May ke bawah air Terjun. Brrrrr….. dingin banget.. Selesai  main air kami pun ga ketinggalan berfoto ria.. Narsis is number one lah pokoknya.. padahal badan mulai menggigil kedinginan. Tapi rasa lelah terbayar lunas dengan serunya main air dan foto2.
Ga lama2 di atas kami bersiap turun. Tanpa mengganti baju yang basah kami turun menuju base camp…perjalanan mulai gelap dan masing2 kami hanya diterangi senter atau headlamp. Duh…. Tiba-tiba aku mau pipis… tapi ga berani bilang. Aku bingung mau pipis dmana. Di tengah hutan kan ga mungkin ada toilet, akhirnya aku ga tahan dan bilang dama Pak Dadi. Pak Dadi minta semua yang laki2 berbalik badan memunggungi aku… Aku di temani May pipis di semak2… Hahahahaha…. Kalo inget kejadian itu lucu banget. Aku yang ga biasa sembarangan akhirnya bisa juga pipis di semak2… hampir sampai di basecamp aku ga melihat Pey, tiba-tiba dari semak Pey dan Trya keluar dan mengejutkan kami. Huh… mau copot rasanya jantungku, Udah capek, pakaian masih setengah basah dan gelap pula, masih aja mau iseng..

Aku kira kami akan balik ke villa, ternyata yang disebut basecamp adalah tenda2 yang didirikan panitia. Jauh dari villa. “Mana bisa aku tidur di tenda” pikirku. Begitu sampe di tenda2 yang sudah disediakan aku langsung ganti pakaian basahku dengan yang kering. Dingin sudah mulai terasa menusuk tulang. Mata sudah mulai ngantuk, tapi masih harus evaluasi hasil kegiatan hari ini.

Beres evaluasi hasil kegiatan n waktunya tidur. Ya Tuhan!!! ternyata kami ga boleh tidur di tenda. Tenda nya disediakan cuma buat simpan barang saja. Kami hanya dibekali matras dan 2 batang lilin.. dan tidur secara terpisah  di keadaan terbuka tanpa pelindung apapun.  Pey menunjukkan dmana lokasi tempat untuk kami beristirahat. Posisi tidur ku dengan May berjarak kira2 2meter. Tapi karna keadaan gelap gulita jadi terkesan serem banget. Aku membuka matras dan menyalakan lilin. Positif thinking aja lah. Yang mau terjadi yah terjadilah, begitu pikirku. Dari jarak 2meter aku dengar May memanggilku. Dia ternyata takut. Aku putar mp3 dari handphone ku dan akhirnya aku bisa tertidur, mungkin karna lelah berjalan seharian makanya aku bisa tidur dengan lelap.

Hari Minggu Jam 5 subuh aku terbangun karna udara yang menusuk hingga ke tulang. Wajar aku kedinginan. Tidur di alam terbuka hanya dengan matras tipis dan jaket yang kupakai. Huh… sungguh acara penyiksaan buatku dan teman2. Bangun tidur kami bersih2 diri ala kadarnya. Aku ga mandi, Cuma cuci muka n gosok gigi aja. Brrrr… dingin banget begitu airnya menyentuh wajahku. Selasai bersih2 diri kami disediakan sarapan sambil Pey membacakan hasil pengisian kuisioner yang kami isi waktu malam pertama datang. Tiba giliran ku di bacakan dan hasilnya aku adalah si “sanguinis”. Semua ciri2 orang sanguinis ada di aku.

Beres sarapan n pembacaan hasil kuisioner kami masih ada 1 acara lagi. Jam 9  di Permainan yang dinamakan Spider Web ini panitia akan menilai kekompakan team kami. Di banding team “pejabat” kantor itu team kami jauh lebih baik. Mereka ga sampe ke Curug Siliwangi. Dan kudengar salah satu perempuan yang ada di team mereka sempat pingsan. Semua peserta dari team itu mengeluh… Permainan Spider Web kami lalui dengan seru dan penuh canda tawa.  Tepat jam makan siang permainan kami selesai dengan baik dan di tutup dengan berfoto ria di lubang web masing2. Team kedua masih belum selesai sampai jam 3 sore dan mereka menyatakan menyerah.

Selesai seluruh kegiatan kami bersih2 diri. Di Gunung Puntang ini ada beberapa fasilitas kamar mandi. Tapi sayang kurang bersih.. Selesai mandi kami semua packing dan bersiap untuk evaluasi akhir dari seluruh kegiatan..

Tiba saat perpisahan dengan Human Credo… Sebelum pulang kami sempatkan foto bersama dan bersantai sambil menyeruput segelas kopi di salah satu warung yang ada disana. Di warung ini lah tempat crew HC memesan makanan untuk kami.

Sungguh pengalaman yang tak akan kulupakan. Human Credo, Villa Bougenvile, Gunung Puntang, Kolam Cinta dan teman2 yang solid selama pelatihan ini berlangsung. Lelah,tubuh sakit dan emosi jadi satu selama pelatihan di bayar dengan kenangan manis dan bertambahnya teman dari crew HC.

Terima kasih Human Credo,khususnya Pak Dadi dan Pey yang dengan sabar menemani perjalanan kami. Terima kasih Andreas Sabe, Trya, Abraham, Pak Haye, Pak Pilianda, Pak Parta, Pak Tatang, Mateus, Pak Priyo, Wido,Pak Harjono, dan sahabatku May… Terima kasih karna kita sudah menjadi team yang kompak n solid hingga terpilih menjadi team terbaik dan semarak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar